Seskemenko PMK Hadiri Pertemuan Pejabat Tinggi ASEAN

KEMENKO PMK -- Kamboja selaku ketua ASEAN 2022 menyelenggarakan 32nd Senior Officials Committee for the ASEAN Socio-Cultural Community (SOCA) Meeting (Pertemuan Dewan Pejabat Tinggi Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-32) dan 27th ASEAN Socio-Cultural Community Council (ASCC) Meeting (Pertemuan Tingkat Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-27). Kedua pertemuan diselenggarakan back-to-back pada tanggal 29-30 Maret 2022 secara virtual.

Sekretaris Kemenko PMK, Y.B Satya Sananugraha memimpin delegasi RI pada SOCA ke-32, sedangkan Staf Ahli Bidang Transformasi Birokrasi, Aris Darmansyah Edisaputra mewakili Menko PMK (ASCC Minister Indonesia) bertugas menakhodai delegasi RI di sidang ASCC ke-27.

Rangkaian Sidang SOCA ke-32 dan ASCC ke-27 didahului dengan pertemuan 5th Working Group on Culture of Prevention (WG on COP) yang dihadiri oleh perwakilan 10 negara ASEAN mendiskusikan implementasi, reviu dan inisiatif baru dari 6 (enam) Thrust isu COP yakni: 1) Promoting a culture of peace and intercultural understanding; 2) Culture of respect for all; 3) Culture of good governance at all levels; 4) Culture of resilience and care for the environment; 5) Culture of healthy lifestyle; dan 6) Culture supporting the values of moderation. 

Pada WG on COP ke-5 Ketua Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Kerja Sama Sosial-Budaya ASEAN, Kementerian Luar Negeri mewakili Seskemenko PMK selaku SOCA Leader. Pada sidang tersebut Indonesia secara aktif menyampaikan sejumlah usulan inisiatif baru seperti penguatan jaminan sosial yang lebih baik, serta dukungan terhadap program-program Plan of Action (PoA) COP dengan mengedepankan beberapa isu yang akan menjadi prioritas/deliverables keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, antara lain: women empowerment, persons with disabilities, disaster-resilient cities/villages, tindak lanjut Narrative of ASEAN Identity, dsb. 

Di akhir pertemuan, Indonesia menyampaikan waktu dan tempat pelaksanaan WG on COP ke-6 pada keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. Pertemuan tersebut akan dijadwalkan tentatif pada bulan Maret 2023 di Sekretariat ASEAN, Jakarta.

Pertemuan SOCA ke-32 membahas sejumlah agenda penting diantaranya Implementasi ASCC Blueprint 2025; isu lintas pilar seperti: 1) Strategi Konsolidatif ASEAN menghadapi Revolusi Industri ke-4; 2) ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) dan rencana implementasinya; 3) keanggotaan Timor Leste di ASEAN; 4) perkembangan ASEAN Enabling Masterplan 2025; 5) ASCC Research and Development Platforms; 6) ASEAN Aid; 7) pengembangan Feasibility Study untuk pendirian ASEAN Institute for Policy Studies; 8) penugasan Secondment Officer ASCC.

Dalam sidang ini Indonesia mengapresiasi penyelenggaraan capacity building M&E ASCC Blueprint dan mendukung pembangunan ASCC Data Management System. Sejalan dengan itu, Indonesia menyampaikan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional (RAN) ASEAN sebagai praktik baik di ASEAN dalam mendukung implementasi ASCC Blueprint. Berkenan dengan aplikasi keanggotaan Timor Leste di ASEAN, Indonesia mengharapkan ASCC Fact Finding Mission (FFM) ke Timor Leste dapat diselenggarakan secepatnya, sementara itu badan sektoral dapat melibatkan Timor-Leste dalam berbagai kegiatan bersifat capacity building dan non-policy making.

*Staf Ahli Bidang Transformasi Birokrasi mewakili Menko PMK dalam Sidang Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN

Sidang ASCC ke-27 ditandai dengan pidato singkat dari para ASCC Leaders. Pada sidang tersebut, Staf Ahli Bidang Transformasi Birokrasi Kemenko PMK Aris Darmansyah menyampaikan bahwa hadirnya pandemi membuat ASEAN perlu membangun sebuah arsitektur kesehatan baru yang dapat memperkuat ketahanan kesehatan serta harmonisasi kebijakan darurat kesehatan publik antar negara ASEAN, terkait dengan deteksi, mitigasi, dan cross border policy.

Lebih lanjut, beberapa isu yang diangkat Indonesia antara lain pentingnya Pendidikan Universal yang Berkualitas dan Teknologi Digital untuk Pendidikan, serta penguatan Solidaritas dan Kemitraan menuju masa depan dunia kerja paska COVID-19 sebagai dukungan untuk masa depan dunia, konsep gotong royong juga disampaikan sebagai penutup dalam pidato sidang ASCC ke-27 ini. 

Kontributor Foto:
Reporter: