Semangat Kebiasaan Baru Untuk Indonesia Bangkit dan Maju

Bogor (17/9) -- Pandemi Covid-19 masih melanda dunia, termasuk di Indonesia. Adanya pendemi ini menjadi fenomena yang mengubah berbagai struktur kehidupan masyarakat Indonesia, baik dari segi perilaku maupun kondisi sosial. Langkah strategis perlu dilakukan untuk memperbaiki sistem masyarakat di Indonesia, salah satunya dengan adanya sistem kebiasaan baru.

Guna membahas langkah-langkah strategis dalam masa adaptasi kebiasaan baru, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) kembali mengadakan Forum Komunikasi Staf Ahli Menteri (Forkomasam) dengan mengangkat tema “Semangat Kebiasaan Baru Untuk Indonesia Bangkit dan Maju”. Forum digelar secara langsung di Aston Sentul Lake Resort & Conference Centre Bogor, dan secara virtual melalui aplikasi Zoom, pada Kamis (17/9).

Sekretaris Kemenko PMK Satya Sananugraha menyampaikan, permasalahan Covid-19 bukan hanya tugas dari satu kementerian saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh kementerian dan lembaga bersama dengan multi pihak lainnya.

"Ini merupakan isu nasional yang harus dikerja samakan dengan seluruh instansi pemerintah swasta atau akademisi, supayakita bisa keluar dari pandemi ini," ujar Satya saat membuka Forkomsam.

Menurut Satya, kondisi ini membutuhkan pemikiran segar, inovasi-inovasi dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan terkait pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Penerapan kebiasaan baru menjadi sebuah keharusan yang mesti dilakukan masyarakat pada umumnya.

"Melalui diskusi dalam Forum Komunikasi Staf Ahli Menteri ini nantinya diharapkan akan muncul gagasan-gagasan baru lain terkait dengan kebiasaan baru," ucapnya.

Forkomsam diikuti oleh Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Ekonomi Kemenko PMK Aris Darmansyah Edisaputra, Staf Ahli bidang Transformasi Birokrasi Kemenko PMK Didik Suhardi, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Ghafur Dharmaputra, serta para Staf Ahli Menteri di kementerian di bawah koordinasi Kemenko PMK.

Selain itu, hadir pula Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK Dody Usodo HGS, narasumber dibidang budaya Haswan Yunaz, serta narasumber pakar kesehatan dari Universitas Indonesia Akmal Taher.

Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Ekonomi Kemenko PMK Aris Darmansyah Edisaputra selaku koordinator pelaksana Forkomsam menjelaskan, pelaksanaan forum bertujuan untuk meningkatkan koordinasi sekaligus jejaring para staf ahli di kementerian. Hal ini diperlukan untuk bertukar informasi guna  mengawal kebijakan serta isu-isu strategis.

Saat ini, di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, pemerintah memutuskan untuk memulai menggerakkan ekonomi dengan memerhatikan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan mengedepankan protokol kesehatan. Aris menerangkan, kebijakan pemerintah terkait implementasi (AKB) merupakan langkah strategis yang diperlukan guna menumbuhkan ekonomi nasional.

"Salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi dampak penyebaran Covid-19 adalah dengan menerapkan kebiasaan baru pada masyarakat. Tujuannya adalah agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa sambil meminimalisir resiko dari wabah tersebut. Diharapkan dengan semangat menerapkan kebiasaan baru, Indonesia dapat bangkit dan maju untuk meneruskan pembangunan," ujar Aris.

Beberapa poin kesepakatan dihasilkan dalam sesi diskusi Forkomsam ini. Secara garis besar beberapa poin itu adalah, kesadaran masyarakat terhadap Covid-19 perlu ditingkatkan, perubahan perilaku ASN di masa masa kebiasaan baru, penguatan ketahanan keluarga pada masa pandemi dengan penguatan ekonomi keluarga, serta perubahan perilaku dan budaya masyarakat 
di era kebiasaan baru.

Nantinya, hasil dari diskusi akan menjadi sebuah rekomendasi tiap Kementerian/Lembaga untuk menghasilkan kebijakan yang tepat dalam penanggulangan Covid-19 beserta dampaknya.

Kontributor Foto:
Reporter: