Program Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Terus Dikuatkan

KEMENKO PMK -- Penanggulangan kemiskinan merupakan fokus pemerintah untuk mencapai Visi Indonesia Maju pada tahun 2045. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan. Salah satunya adalah melalui pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pada pemuda.

Pengembangan kewirausahaan kalangan pemuda menjadi fokus utama yang disasar. Ini dikarenakan, jumlah penduduk usia muda (16-30 tahun) sebanyak 64,50 juta orang atau 23,86% dari penduduk Indonesia.

Jumlah pemuda hampir seperempat dari total populasi penduduk Indonesia dan terus bertambah setiap tahunnya. Karena itu, keberhasilan pembangunan pemuda merupakan kunci untuk mengentaskan kemiskinan dan memanfaatkan bonus demografi untuk menuju Indonesia Maju 2045.

Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri menjelaskan, pemerintah saat ini terus berupaya meningkatkan dan menguatkan kewirausahaan khususnya pada kalangan pemuda. Femmy menerangkan, pemerintah berupaya mencapai target rasio kewirausahaan nasional pada tahun 2024 sebesar 3,9% dengan tingkat pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4%. 

"Saat ini pemerintah juga sedang menyusun RPerpres Pengembangan Kewirausahaan Nasional, dan RPerpres Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan,"ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Program Kebijakan Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda Tahun 2021, secara daring, pada Selasa (30/11). 

Lebih lanjut, Deputi Femmy menerangkan, upaya meningkatkan kewirausahaan pemuda dilakukan pemerintah untuk mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda. 

Dia memaparkan Berdasarkan data BPS, per Februari 2021, dari total 205,36 juta penduduk usia kerja, sebanyak 8,6 juta orang merupakan pengangguran. Dari jumlah itu, 17,66% pemuda usia 20-24 tahun dan 9,27% pemuda usia 25-29 tahun merupakan pengangguran.

Menurut Femmy, pengembangan wirausaha pemuda selain dapat mengurangi pengangguran di kalangan pemuda, juga akan membuka lapangan kerja baru, hingga mengurangi angka kemiskinan.

Femmy mengatakan, program-program pengembangan kewirausahaan pemuda dari berbagai Kementerian dan Lembaga menjadi sangat penting untuk terus dilakukan. Seperti program-program pengembangan wirausaha dari Kemenpora, pelatihan kewirausahaan dan literasi digital dari Kemenaker, pelatihan wirausaha UMKM oleh Kemenkop UKM, dan lain sebagainya. 

"Pengembangan kewirausahaan yang terarah dan terpadu tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, diperlukan keterlibatan berbagai komponen masyarakat. Paling tidak harus didukung oleh empat pilar utama
yaitu pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha (swasta), dan masyarakat," ujarnya. 

Dalam Rapat Koordinasi, turut hadir perwakilan dari Kemenko Perekonomian, Kemebterian PPN/Bappenas, Kemenpora, Kemnaker, Kemensos, Kemendikbudristek, Kementan, KKP, BRIN, BPOM, dan perwakilan KADIN, HIPMI, Gerakan UMKM Bangkit. Masing-masing perwakilan menyampaikan berbagai program-program yang telah dilakukan dalam mengembangkan kewirausahaan pemuda.

Deput Femmy menyampaikan apresiasi seluruh Kementerian dan Lembaga yang telah berupaya maksimal menjalankan program Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Tahun 2021, sangat berarti untuk membangkitkan semangat pemuda berwirausaha di kondisi 
Pandemi Covid-19.

Femmy mengatakan, untuk awal tahun 2022 akan kembali dilakukan penguatan koordinasi identifikasi dan sinkronisasi perencanaan serta pelaksanaan Program Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda.

"Semoga untuk tahun 2022, pelaksanaan pengembangan kewirausahaan pemuda semakin baik dan terus meningkat demi upaga kita mengentaskan kemiskinan ekstrem dan mencapai Indonesia Maju pada tahun 2045," pungkasnya. (*)

Kontributor Foto:
Reporter: