BOGOR (22/11/2023), Kecelakaan lalu lintas merenggut nyawa 15.465 orang sejak awal tahun 2023 hingga 21 Agustus 2023. Kecelakaan melibatkan ratusan ribu kendaraan mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, angkutan penumpang, hingga angkutan barang. Bahkan kendaraan non bermotor pun berisiko mengalami kecelakaan seperti sepeda, delman, hingga becak.
Berdasarkan data dari Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korlantas Polri Periode 1 - 21 Agustus 2023, disebutkan, jumlah kecelakaan lalu lintas terjadi sebanyak 7180 kasus kecelakaan. Dari 7180 itu, 1807 adalah kecelakaan lalulintas dari pengguna kendaraan bermotor roda dua dan empat.
“Aturan lalu lintas dibuat untuk menyelamatkan nyawa masyarakat. Sebab, tiga sumber utama terjadinya kecelakaan yaitu faktor manusia, sarana (jalan), dan kendaraan. Dan biasanya dominasi kecelakaan diakibatkan kurangnya pemahaman tentang sadar aturan berlalu lintas,” ujar Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Gatot Hendrarto saat membuka Sosialisasi dan Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Tertib Lalu Lintas dan Keselamatan Berkendara kepada pengguna sepeda motor di lingkungan Kemenko PMK, di Aula Padepokan Voli Jend Pol Kunarto, Sentul, Bogor, Sabtu (18/11/2023)
"Pemerintah melalui Polri telah berupaya melakukan sosialisasi sadar tertib berlalu lintas, pencegahan awal dengan mengadakan Operasi Patuh 2023 sampai pemberian tindakan pelanggaran lalu lintas baik berupa tilang manual maupun tilang elektronik," jelas Gatot
Ditambahkan Gatot, untuk itulah kegiatan sosialisasi Gerakan Indonesia Tertib diadakan tak hanya untuk kesadaran tertib berlalu lintas, namun juga sebagai upaya menginternalisasikan nilai-nilai revolusi mental membentuk karakter tangguh dalam komunitas motor.
“Dan kami berharap kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan antar anggota, tetapi juga membangun solidaritas dan persahabatan yang akan berlanjut dalam kehidupan sehari-hari, dan menjadikan gerakan tertib berlalu lintas sebagai sarana utama untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa ini dengan Revolusi Mental,” tegas Gatot
Ditambahkan Gatot, dengan sosialisasi Gerakan Indonesia Tertib dan aksi nyata pembagian bantuan sembako dapat menjadi awal membentuk karakter, membangun jiwa kepemimpinan, dan upaya untuk selalu gotong royong membantu sesama.
“Sebab, inisiatif perbaikan mental sudah muncul sejak Bung Karno menggagas Revolusi Mental pada tahun 1957, yaitu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru yaitu “manusia Indonesia yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat Elang Rajawali, dan berjiwa api yang menyala-nyala.” Semangat revolusi mental tersebut diangkat kembali oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2014 yang kemudian ditindaklanjuti melalui Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM),”ujar Gatot seraya menjelaskan lima Gerakan Revolusi Mental dan salah satunya adalah Gerakan Indonesia Tertib.
Dalam kegiatan itu, 70 peserta mendapat materi sosialisasi sadar tertib berlalu lintas dari Kanit Lantas Polsek Megamendung Ipda Indra Wijaya. Diharapkan, peserta mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini dan berimbas pada kesadaran bahwa tertib berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama.