Lulus di Tengah Pandemi Harus Optimis

Jakarta (19/10) -- Pandemi Covid-19 telah membawa dampak perubahan terhadap sistem kehidupan manusia. Dalam dunia pendidikan, misalnya, tidak hanya cara-cara konvensional pembelajaran yang berubah menjadi sistem pendidikan jarak jauh (PJJ) tetapi juga pola pikir pelajar dan mahasiswa harus turut menyesuaikan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa sebagai calon generasi penerus bangsa, pelajar dan mahasiswa tidak boleh pantang menyerah. Begitu pun bagi lulusan perguruan tinggi harus selalu optimistis dalam memandang masa depan.

“Lulus pada masa pandemi Covid-19 memang mempunyai tantangan tersendiri. Jangan berkecil hati, dengan bekal yang diperoleh selama menempuh pendidikan saya yakin kalian bisa sukses di semua bidang. Jangan lelah berusaha dan harus optimistis,” tegasnya saat memberikan orasi ilmiah melalui daring pada Wisuda Sarjana ke-97 Periode III Tahun 2020 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (19/10).

Muhadjir menyebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2020, kondisi angkatan kerja di Indonesia 56,85% pendidikan SD/SMP sederajat. 30,16% berpendidikan SMA/SMK sederajat, dan 13,02% berpendidikan Diploma ke atas.

Namun demikian, faktanya, dari total 136 juta angkatan kerja sebanyak 7 juta merupakan pengangguran. Bahkan selama pandemi, jumlah pengangguran ditaksir meningkat menjadi sekitar 8 sampai 10 juta orang.

“Dengan estimasi jumlah angkatan kerja baru yang setiap tahunnya mencapai angka 3 juta, itu artinya pemerintah punya tanggung jawab menyiapkan tenaga kerja setiap tahun 8 sampai 10 juta. Oleh karenanya, terobosan dengan membuka lapangan kerja baru sangat diperlukan,” tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Undang-Undang Cipta Kerja merupakan wujud implementasi terhadap komitmen pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran. Muhadjir mengklaim, UU yang telah disahkan oleh DPR tersebut adalah sebuah terobosan untuk mengejar ketertinggalan agar perekonomian Indonesia tidak semakin terpuruk karena banyaknya pengangguran akibat pandemi.

“Setiap peraturan perundang-undangan tidak ada yang betul-betul sempurna, tapi percayalah pemerintah punya itikad baik agar yang belum bekerja dapat pekerjaan. Kita dorong agar tenaga kerja kita menjadi mandiri, buka usaha, dan bisa merekrut pekerja baru,” ucap Menko PMK.

Mengingat hal tersebut, ia pun berpesan kepada para mahasiswa ataupun yang baru lulus perguruan tinggi agar tidak menyerah, terus berusaha, dan tidak putus asa. Banyak dari angkatan kerja saat ini yang telah sukses bekerja di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan notabene menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

“Jadi pesan saya, segeralah masuk ke lingkaran merah dari siklus kehidupan manusia (pekerja). Jangan menunggu, jangan menunda-nunda. Segera tantang kesulitan dan hambatan yang ada karena tidak ada cerita orang sukses tanpa tantangan. Jangan gampang menyerah, optimistis menantang masa depan,” pungkas Muhadjir.

Reporter: