Kolaborasi Kemenko PMK dan BAZNAS Dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

KEMENKO PMK - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Warsito mengatakan bahwa kerja sama Kemenko PMK bersama Baznas dalam Program Zakat dan Sadaqah produktif dan Inklusif, Program Peningkatan Gizi dan Kesehatan Anak dan Program Pendidikan dan Pelatihan bagi Kelompok Disabilitas merupakan upaya mewujudkan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.  

“Kerja sama antara Kemenko PMK dengan Baznas ini adalah komitmen pemerintah dalam mengatasi tiga permasalahan klaster utama yang menjadi fokus kolaborasi kita, yaitu pengentasan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, dan pemberdayaan kelompok disabilitas,” ujarnya. 

Hal ini disampaikan Warsito pada acara The 7th Indonesian Conference on Zakat (ICONZ) pada tanggal 7/11/2023 di Banten. 

Warsito menyatakan bahwa angka kemiskinan ekstrem di Indonesia periode Maret 2023 turun secara signifikan sehingga bisa mencapai angka 0% seperti yang telah diamanatkan pada Perpres Nomor 4 tahun 2022. 

“Berdasarkan data BPS angka kemiskinan esktrem Indonesia pada Maret 2023, turun signifikan menjadi 1,12% dari 2,04% pada Maret 2022. Kemudian sesuai dengan instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2022 mengamanatkan agar kemiskinan ekstrem mencapai 0% pada tahun 2024 mendatang”, ujarnya. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, Warsito menambahkan diperlukan kolaborasi antara Kemenko PMK dan Baznas dengan membangun program-program yang memperkuat dalam mengatasi tiga permasalahan utama yang menjadi fokus bersama.  Selain itu, diperlukan juga keterlibatan pihak lain untuk memastikan kesuksesan dan dampak yang berkelanjutan.

Baznas merupakan lembaga yang bisa memberikan persprektif baru dan solusi inovatif dalam mendukung program prioritas pemerintah. Baznas berupaya dalam membantu program pemerintah dengan menghimpun zakat, infaq, dan sadaqah.  

“Program-program ini memerlukan kekuatan Baznas dan komitmen Kemenko PMK untuk menciptakan kebijakan inklusif. Kolaborasi ini juga melibatkan pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, civitas akademik, lembaga filantropi, sektor swasta dan masyarakat sipil”, ujar Warsito. 

Warsito juga mengapresiasi Baznas telah berperan aktif dalam mengupayakan program prioritas pemerintah dalam pengentasan kemiskinan ekstrem.

“Saya ingin mengapresiasi Baznas sebagai lembaga filantropi yang berkontribusi mendukung penghapusan kemiskinan ekstrem dan stunting melalui program Rumah Layak Huni, Rumah Sehat BAZNAS, dan BAZNAS microfinance atau Bank Zakat Mikro (BZM) sehingga dapat memberikan perspektif baru dan solusi inovatif dalam mendukung program pemerintah” ujarnya. 

Selanjutnya Warsito mengatakan bahwa Kemenko PMK juga turut berperan aktif dalam program-program peningkatan gizi dan kesehatan anak.

“Program ini diperkuat dengan adanya penggalangan sumber daya finansial dan sosial yang lebih besar untuk mendukung pertumbuhan anak-anak sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan produktif”, Ujar Warsito.

Warsito berharap agar Baznas dan Kemenko PMK dapat terus bekerja sama menuju masa depan yang lebih cerah dan adil untuk Indonesia.

Kontributor Foto:
Reporter: