Jakarta (23/06) Mewakili Menko PMK Muhadjir Effendy selaku Menteri ASCC Indonesia, Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK Ghafur Dharmaputra memimpin Delegasi RI dalam pertemuan Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-23 (The 23rd ASEAN Socio-Cultural Community Council Meeting (The 23rd ASCC Council Meeting), Selasa, 23 Juni 2020.
Rapat dilakukan melalui teleconferensi dan dihadiri perwakilan negara-negara ASEAN. Pertemuan Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN merupakan forum tingkat menteri ASEAN yang membahas berbagai isu prioritas dan dokumen bidang sosial budaya, yang akan diresmikan oleh kepala negara pada KTT ASEAN.
Dalam kesempatan ini, Ghafur membacakan sambutan Menko PMK perihal Pilar Sosial Budaya sebagai sektor terdekat dalam kehidupan masyarakat yang semakin signifikan perannya dalam kondisi pandemi COVID-19. Sektor kesehatan dan penanganan bencana sebagai garda terdepan penanganan pandemi COVID-19 berada di bawah naungan Pilar Sosial Budaya. Pandemi COVID-19 telah berdampak pada kehidupan masyarakat hingga lingkup terkecilnya, yaitu keluarga. Berbagai sektor pada Pilar Sosial Budaya telah berupaya menyusun strategi untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat agar pandemi COVID-19 dapat segera dilalui secara bersama-sama.
Menko PMK mengingatkan bahwa tanggung jawab Pilar Sosial Budaya sangatlah besar kepada masyarakat dalam penanganan pandemi COVID-19. Untuk itu, Pilar Sosial Budaya diharapkan dapat meningkatkan kerja sama selain dengan Pilar Ekonomi dan Pilar Politik Keamanan, juga dengan Mitra Wicara ASEAN. Kerja sama yang dapat dijalin dapat berfokus dalam hal pertukaran informasi, serta pengembangan vaksin dengan harga terjangkau dan dapat diakses oleh seluruh Masyarakat ASEAN.
Kemenko PMK juga meminta dukungan dari para Menteri Pilar Sosial Budaya terkait inisiatif Indonesia yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada KTT ASEAN Plus Three Khusus Terkait Covid-19 pada tanggal 14 April 2020, terkait pembentukan ASEAN Plus Three Task Force on Pandemic. Pembentukan gugus tugas ini bertujuan untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam mengantisipasi kemungkinan munculnya pandemi serupa di masa depan.
“Meskipun tantangan cukup besar, jika kita bersatu, bersinergi dan bekerja sama, Saya yakin, ASEAN pasti akan berhasil melalui cobaan ini dengan baik, sebagaimana kita telah berhasil melalui berbagai tantangan selama lebih dari lima dekade terakhir.”
Pertemuan Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-23 telah mengadopsi dan menotasi 2 dokumen yang akan diangkat pada KTT ASEAN ke-36, yaitu ASEAN Declaration on Human Resources Development for the Changing World of Work dan Terms of Reference of the ASEAN TVET Council. Deklarasi terkait pengembangan SDM untuk mengakomodasi perubahan dalam dunia kerja serta Kerangka Acuan Kerja terkait Dewan Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Teknis ASEAN ini sebagai respon ASEAN dalam menjawab tantangan perkembangan zaman di era Revolusi Industri 4.0.
Selayaknya tema keketuaan ASEAN Vietnam di tahun 2020, yaitu “Masyarakat ASEAN yang Kohesif dan Responsif”.