KEMENKO PMK -- Dalam rangka mengoptimalkan fungsi koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian di bidang olahraga, Asisten Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga menyelenggarakan Rapat Koordinasi, Evaluasi 2023 dan Persiapan Pelaksanaan 2024 Pembangunan Keolahragaan, di Kantor Kemenno PMK, pada Kamis (18/1/2024).
Rapat dipimpin oleh Asisten Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Budi Prasetyo, dan dihadiri oleh perwakilan Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga Bappenas, Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek, dan perwakilan dari Sesdep dan Asdep terkait keolahragaan di Kemenpora.
Budi Prasetyo menyampaikan, tahun 2023 telah dilalui dan banyak capaian strategis di bidang keolahragaan, mulai dari Sea Games Cambodia, ASEAN Para Game Cambodia, Asian Games Hangzhou, Asian Para Games Hangzhou, penyelenggaraan FIFA U17 World Cup 2023, penyelenggaraan FIBA World Cup.
"Meskipun begitu banyak persoalan juga yang dihadapi yang hingga saat ini masih belum dapat diselesaikan seperti persoalan keorganisasian yang menghambat pembinaan prestasi olahraga," jelasnya.
Dalam rapat juga dibahas isu-isu strategis pembangunan keolahragaan, diantaranya implementasi DBON, Manajemen Talenta Nasional Keolahragaaan, percepatan pembangunan persepakbolaan nasional, persiapan PON Aceh dan Sumut, persiapan Olympic dan Paralympic Paris 2024, dan pentingnya mendorong pengembangan olahraga masyarakat.
Diketahui bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam olahraga mengalami penurunan khususnya di 2 tahun terakhir. Berdasarkan data Indeks Pembangunan Keolahragaan bahwa prosentasi penduduk usia 10 tahun keatas yang berolahraga seminggu terakhir di tahun 2023 dikisaran 25,4%, padahal target RPJMN di 2024 adalah 40% dan target DBON tahun 2045 adalah 70%.
"Perlu dilakukan koordinasi yang lebih intensif untuk melakukan sinkronisasi program dan kegiatan pembinaan olahraga usia sekolah yang dilakukan Kemenpora dan yang dilakukan Kemendikbudristek," ungkapnya.
Lebih lanjut, Budi menekankan, tahun 2024 merupakan tahun terakhir RPJMN 2020-2024, oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah nyata untuk mempercepat upaya mengejar pencapaian target pembangunan keolahragaan.