KEMENKO PMK -- Konflik berkepanjangan yang terjadi di Negara Sudan memaksa sejumlah negara, termasuk Indonesia mengevakuasi warganya yang tinggal di sana. Mereka mengevakuasi ke beberapa titik seperti kota Port Sudan, yang terletak di Laut Merah, atau memindahkannya ke negara sekitar seperti Ethiopia dan Mesir.
Pemerintah Indonesia bergerak cepat untuk melaksanakan evakuasi tersebut. Sebanyak 385 Warga Negara Indonesia (WNI) telah tiba di Jakarta pada Jum'at pagi ini (28/4/2023).
Mereka di sambut langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Panglima TNI Yudo Margono, Asisten Deputi Kedaruratan Bencana dan Manajemen Pasca Bencana Kemenko PMK Nelwan Harahap, Asisten Deputi Mitigasi Bencana dan Konflik Sosial Kemenko PMK Andre Notohamijoyo, serta perwakilan dari Polri, Kemensos, Kemendagri, dan BP2MI.
Setibanya di Jakarta, Para WNI langsung diarahkan menuju Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur menggunakan bus Transjakarta untuk menjalani asesmen, cek kesehatan, dan vaksinasi Covid-19.
Menlu Retno menjelaskan bahwa Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, dan Pemerintah Daerah (Pemda) terkait akan memfasilitasi kepulangan para WNI ke daerah masing-masing.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan juga telah menyiapkan berbagai layanan, mulai pemeriksaan kesehatan hingga layanan konseling, untuk ratusan WNI tersebut.
“Pemulangan evakuasi dari Sudan ke Indonesia akan dilakukan secara bertahap. Menurut rencana, pemulangan ke Indonesia tahap kedua akan dilakukan 29 April, tiba di Indonesia 30 April. Dan pemulangan tahap ketiga, sekaligus menutup seluruh proses evakuasi, akan dilakukan 30 April dengan menggunakan pesawat TNI AU,” ujarnya.
Asdep Nelwan juga menambahkan saat ini pemerintah tengah menyiapkan tiga skenario untuk memulangkan WNI tersebut ke daerah asalnya masing-masing.
"Yang pertama kita melakukan asesmen dari mereka yang ingin melakukan pemulangan sendiri, mandiri, namun dalam hal ini nanti kami tetap nanti minta kontak dari keluarganya atau identitas penjemputnya sebagai jaminan bagi kita bahwa yang bersangkutan bisa selamat dan sampai di tujuan," ujarnya.
Ia mengatakan para WNI juga bisa pulang dengan menunggu jemputan dari Pemda setempat. Dia menuturkan ada 5 Pemda yang sudah terdata akan menjemput warganya dari Asrama Haji yakni Pemprov Aceh, Jawa Timur, Lampung, Riau, dan Bengkulu.
"Nah skenario kedua kami juga sudah melalui Kemendagri yang sudah mengirimkan kawan kepada pemerintah daerah asal mereka nanti akan dituju untuk pemulangan untuk minta dukungan nanti pemulangan ke daerah asal masing-masing," kata Nelwan.
Nelwan mengatakan pihaknya juga memfasilitasi para WNI yang tak bisa pulang secara mandiri maupun tidak dijemput oleh pemda setempat. Dia menyebutkan para WNI itu bisa pulang ke daerah asal melalui fasilitas yang telah disediakan.
"Skenario ketiga jika misalnya nanti tidak ada kemampuan mereka untuk pulang mandiri dan pemerintah daerah juga tidak ada konfirmasi untuk menjemputnya, kami juga sudah berkoordinasi dengan rekan-rekan lembaga kemanusiaan nanti kami akan fasilitasi untuk memulangkan mereka sampai ke daerah asal masing-masing dengan selamat," Tuturnya.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, sebanyak 3 orang menunjukkan reaktif antigen serta terdapat 2 orang penderita TBC dengan status sedang menjalani pengobatan. Semuanya telah diberikan obat-obatan dan dilakukan pemisahan akomodasi dari WNI lainnya.
Vaksinasi Covid-19 juga dilakukan dengan cakupan 250 orang telah tervaksinasi, 31 orang tertunda, dan 104 orang tidak perlu vaksinasi. Selain itu, sebanyak 19 orang berobat di Pos Kesehatan yang berada di area Asrama Haji, terdiri dari 1 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.
Dengan diagnosa terbanyak yakni Myalgia (pegal, nyeri otot), dispepsia (penyakit maag) dan Low Back Pain (nyeri pinggang) pasca trauma. Semua keluhan kesehatan dapat ditangani di Pos Kesehatan sehingga tidak ada yang perlu dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan di luar Asrama Haji.
Adapun dalam memberikan pelayanan kesehatan ini pemerintah juga bekerjasama dengan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Soekarno Hatta, Muhammadiyah Disaster Management Center, Dompet Dhuafa, Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Lembaga Amil Zakat Persatuan Islam (LAZ Persis), dan Tenaga Cadangan Kesehatan Emergency Medical Team Pusat Krisis Kesehatan Regional DKI Jakarta.